Finalisasi Peta Jalan Pengembangan Industri Event Pariwisata di Indonesia: Kementerian Pariwisata dan DESMA Center Melaksanakan Diskusi Kelompok Terpumpun II

Penulis: Siti Nur Hasbiyana, Programme Associate and Outreach

 

Sebagai tindak lanjut visi pembangunan jangka panjang Indonesia Emas 2045, ASTA CITA  dan arahan RPJMN 2025–2029, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) – Asisten Deputi Strategi Event, tengah menyusun “Peta Jalan Pengembangan Industri Event Pariwisata Indonesia”. Sebagai bagian dari penyusunan dokumen tersebut, Seri Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dilakukan untuk memastikan proses penyusunan peta jalan tersebut dilakukan secara partisipatif, relevan dan berbasis bukti. 

 

DKT I telah dilaksanakan pada 3 September 2025, dan berhasil menghimpun isu strategis, tantangan, peluang, dan rekomendasi awal dari para stakeholder Event Pariwisata. Informasi yang didapatkan pada DKT I telah diolah dalam draft Peta Jalan Pengembangan Industri Event Pariwisata. Draft peta jalan tersebut dipaparkan dalam DKT II yang dilaksanakan pada 8 Oktober 2025 di Grand Platinum Hotel, Jakarta Pusat. Kegiatan DKT II dilaksanakan secara offline dan dihadiri oleh 69 peserta dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintahan terkait, asosiasi dan industri event. 

 

DKT II diawali dengan laporan dari Fransiskus Handoko, SST.Par., M.Sc, Asdep Strategi Event, Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) yang menyampaikan tujuan dari pelaksanaan DKT II, serta harapan untuk sinkronisasi antar kementerian dan lembaga untuk mewujudkan pengembangan industri event pariwisata Indonesia. DKT II resmi dibuka melalui video conference oleh Drs. Vinsensius Jemadu, MBA, Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events), beliau menyampaikan pentingnya kehadiran peta jalan industri event pariwisata untuk pengembangan industri event pariwisata Indonesia yang menyeluruh dan mengharapkan peserta DKT II menyampaikan aspirasinya untuk menyempurnakan peta jalan tersebut. 

DESMA Center, sebagai mitra pelaksana penyusunan peta jalan ini, memaparkan penjelasan rujukan dan metodologi yang digunakan untuk menyusun peta jalan, dilanjutkan presentasi draft Peta Jalan Industri Event Pariwisata Indonesia. Setelah sesi pemaparan, sesi diskusi dibuka untuk peserta DKT II menyampaikan aspirasinya, baik berupa rekomendasi maupun informasi terkait dengan peta jalan. Dari sesi diskusi, didapatkan informasi dan masukan berupa:

1. Penyelarasan kebijakan antar kementerian dan lembaga pemerintah; 

2. Pentingnya keamanan dan proteksi konsumen dan industri;

3. Mekanisme insentif untuk event pariwisata.

Melalui DKT II, tim penyusun berhasil menghimpun rekomendasi dan informasi pada draf peta jalan untuk memastikan seluruh masukan para pemangku kepentingan yaitu pemerintah, industri, dan asosiasi agar terakomodir secara komprehensif. Dokumen final Peta Jalan Industri Event Pariwisata Indonesia  diharapkan menjadi pendoman pengembangan industri event pariwisata Indonesia dan ekosistemnya agar menjadi industri nasional yang berdaya saing, berkualitas dan berkelanjutan.