Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis Industri untuk SMK Pariwisata
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki salah satu tujuan utama yaitu mempersiapkan lulusan siap kerja. Oleh karena itu, sekolah perlu menyelaraskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. DESMA Center memfasilitasi kegiatan workshop penyusunan kurikulum berbasis industri untuk SMK Pariwisata pada Rabu, 30 Agustus 2023. Workshop ini merupakan follow up dari kegiatan Workshop Kurikulum sebelumnya pada 10 Januari 2023.
Kegiatan ini dilaksanakan secara paralel di dua lokasi, yaitu di Sumba Barat Daya untuk membahas SMK Pariwisata jurusan Usaha Layanan Pariwisata dan di Sumba Barat untuk membahas SMK Pariwisata jurusan Perhotelan dan Tata Boga. Diikuti oleh 67 peserta, terdiri dari sekolah dampingan (SMKS Pancasila, SMKN 1 Waikabubak, SMKS Bakti Luhur, SMKN 2 Kota Tambolaka, SMKN 1 Waikabubak, SMKS Efata), dan sekolah non dampingan terdampak (SMKN 2 Lamboya, SMKS Kasimo, SMKN 1 Kodi Utara, dan SMKN 2 Lamboya).
Narasumber dari akademisi ibu Nyoman Aris Suparni, Wakil Kepala Kurikulum SMKN 3 Denpasar. Narasumber dari industri Bapak Dhana Dhiwantara, General Manager Sima Sumba Hotel; Bapak Mahfud Muhammadon, Manager Hotel Pelita Waikabubak; Ibu Vindy Susanti, Manager Hotel Sinar Tambolaka; Bapak Philip Renggi, Sumba Adventure Tour & Travel; dan Bapak Yance Lele Dapawole; Himpunan Pramuwisata Indonesia.
Ibu Adriana Martha Ngongo, S.Pd. M.Pd.K., Koordinator Pengawas SMA/SMK/SLB Provinsi Nusa Tenggara Timur – Kabupaten Sumba Barat turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutan Ibu Adriana menegaskan bahwa sekolah telah diwajibkan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun Pelajaran 2023-2024. Oleh karena itu, workshop ini menjadi wadah pertemuan sekolah dan industri untuk mematangkan kurikulum yang telah dirancang oleh tiap sekolah.
Workshop dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah sharing dari dunia industri dan sesi kedua berupa penjelasan, tanya-jawab, diskusi serta konsultasi tentang Kurikulum Merdeka. Dengan melibatkan pihak industri, sekolah, dan guru; diharapkan kurikulum berbasis industri yang disusun dapat menghasilkan lulusan SMK Pariwisata yang memiliki bekal lebih baik untuk memasuki dunia kerja, sehingga berkontribusi positif dalam mengembangkan sektor pariwisata lokal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba yang diimplementasi oleh DESMA Center.
_____________
Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba didukung oleh MISEREOR/KZE; diimplementasi oleh DESMA Center. Penguatan Kapasitas SDM Pariwisata ini bertujuan mewujudkan “Program pendidikan sekolah kejuruan pariwisata di Sumba agar memenuhi kebutuhan dan persyaratan industri pariwisata, sehingga menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik bagi kaum muda serta mendukung pariwisata berkelanjutan di Sumba.”
Program ini meliputi penguatan (1) Kapasitas manajemen sekolah kejuruan pariwisata yang sejalan dengan kurikulum merdeka serta konsep pariwisata berkelanjutan; (2) Kapasitas guru dalam pengetahuan pedagogi, tentang pengajaran dan pariwisata berkelanjutan (3) Kemitraan SMK Pariwisata-Industri Pariwisata; dan (4) Kapasitas kewirausahaan siswa dalam penciptaan bisnis pariwisata berkelanjutan.
Penerima manfaat langsung program ini adalah (1) SMK Pancasila – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (2) SMK Negeri 2 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya; (3) SMK Bakti Luhur – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (4) SMK Efata - Omba Rade, Sumba Barat Daya; dan (5) SMK Negeri 1 Waikabubak, Sumba Barat. Mitra langsung program ini adalah (1) Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur; (2) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya; (3) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat; (4) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya; dan (5) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat.