Penyerahan Sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability) Berstandar SNI kepada Lembaga Pariwisata Ekowisata Batu Katak, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara

DESMA Center telah melakukan pendampingan sejak awal 2022 di Kawasan Ekowisata Batu Katak. Kegiatan ini dilaksanakan dalam konteks proyek pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, bekerja sama dengan ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), dibiayai bersama oleh Republik Federal Jerman melalui KfW.

 

Program Digitalisasi Ekowisata dan Penguatan Kapasitas Pelaku Ekowisata di Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat memberikan fasilitasi sertifikasi CHSE kategori Daya Tarik Atraksi Wisata. Pada Oktober 2022, tim audit CHSE melakukan kunjungan ke Ekowisata Batu Katak untuk memastikan bahwa Kawasan Ekowisata Batu Katak telah memenuhi persyaratan penerapan CHSE yang sesuai dengan kriteria standar SNI. Berdasarkan hasil akhir kunjungan Tim audit, tidak ada temuan yang tidak sesuai dengan kriteria SNI Daya Tarik Wisata di Kawasan Ekowisata Batu Katak. Selama program berlangsung, telah dilakukan coaching agar team Lembaga Pariwisata Batu Katak dapat mengisi dokumen dan memenuhi seluruh persyaratan untuk mendapatkan sertifikat tersebut. 

 

Sehubungan dengan tersertifikasinya Kawasan Ekowisata Batu Katak, pada 30 November 2022, Bapak Dr. U. Mamat Rahmat, S.Hut., MP.; Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser menyerahkan sertifikat CHSE kepada Bapak Ngalemi, ketua Lembaga Pariwisata Batu Katak. Penyerahan disaksikan oleh Wiwik Mahdayani; Founder & Director DESMA Center dan Team, serta seluruh peserta yang hadir baik online dan secara langsung.

 

 

Melalui penyerahan sertifikat CHSE ini, Kawasan Ekowisata Batu Katak telah dinyatakan tersertifikasi. Diharapkan masyarakat dan pelaku usaha pariwisata di Batu Katak dapat terus mempertahankan kondisi lingkungan kawasan ekowisata tetap terjaga dengan mempertimbangkan Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability serta meningkatkan mutu pariwisata berbasis ekowisata berkelanjutan.

 

Penyerahan sertifikat CHSE di Kawasan Ekowisata Batu Katak, Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara menjadi bagian dari Proyek Digitalisasi Ekowisata dan Penguatan Kapasitas Pelaku Ekowisata di Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang diimplementasi oleh DESMA Center.

 

 ____________

Digitalisasi Ekowisata dan Penguatan Kapasitas Pelaku Ekowisata di Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang diimplementasi oleh DESMA Center ini adalah proyek pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, bekerja sama dengan ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), dibiayai bersama oleh Republik Federal Jerman melalui KfW.

 

Program Digitalisasi Ekowisata dan Penguatan Kapasitas Pelaku Ekowisata terdiri dari serangkaian kegiatan pelatihan yang meliputi: (1) Pelatihan Tour Guiding (2) Pelatihan Penyusunan Itinerary dan Tour Quotation (3) Pelatihan Service Excellence (4) Pelatihan Management Homestay (5) Pelatihan Culinary (6) Pelatihan hygiene & sanitasi (7) Pelatihan Manajemen Keuangan (8) Pelatihan Social Media Management (9) Pelatihan Story Telling, Menulis Caption, menulis Artikel Promosi Ekowisata.

 

Proyek ini juga memberikan fasilitasi (1) implementasi sertifikasi CHSE kategori daya tarik wisata, (2) business matching, (3) Fam trip (4) Stakeholders Networking, serta (5) Pengembangan digital platform yang akan mensinergikan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.    

 

Program Digitalisasi Ekowisata dan Penguatan Kapasitas Pelaku Ekowisata ini ditujukan untuk memberikan solusi atas tantangan akses pasar, menghubungkan daya tarik dan meningkatkan produk wisata yang berkualitas di kawasan TNGL wilayah III. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah yang termuat dalam Rencana Jangka Menengah Nasional tahun 2020 – 2024, Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 – 2024 dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional 2010 – 2025.