Kick off Program Penguatan SMK Pariwisata di Sumba Barat Daya

DESMA Center mengadakan kick off program penguatan SMK Pariwisata di Kabupaten Sumba Barat Daya. Acara ini berlangsung pada 22 Oktober 2020 di Hotel Sinar Tambolaka, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya. Kick off ini menandakan secara resmi dimulainya program penguatan SMK Pariwisata di Sumba Barat Daya. Program tersebut merupakan program kerja sama antara DESMA Center yang didanai oleh Yayasan William & Lily serta Yayasan Adaro Bangun Negeri. Program ini akan melakukan pendampingan penguatan kepada 2 SMK di Kota Tambolaka selama dua tahun (2020 hingga 2022) yakni SMK Pancasila Tambolaka & SMKN 2 Kota Tambolaka.

Acara Kick Off program penguatan SMK Pariwisata ini dihadiri oleh Bapak Mathias M. Beeh, M.M., Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi NTT, serta Asisten II Bapak Drs. Daud Lende Umbu Monto, mewakili Bupati Sumba Barat Daya (Bapak dr. Kornelis Kodi Mete). Acara juga dihadiri oleh para kepala sekolah SMK dampingan, Kepala Sekolah SMK Pancasila Tambolaka, Bapak Aleks Rangga Pidja, S.H.,M.Pd; Kepala Sekolah SMKN 2 Tambolaka Bapak Frans Kabora S.Pd, Ibu Wiwik Mahdayani Founder & Director DESMA Center, dan juga para kepala sekolah SMK Pariwisata di Sumba Barat Daya serta para pelaku industri pariwisata di kabupaten ini.

Acara dibuka dengan prosesi tarian penyambutan Gaza Kako khas Sumba yang ditampilkan oleh sanggar tari SMK Pancasila, serta pembacaan puisi bertajuk “Beri Aku Sumba” karya Taufik Ismail, oleh siswa-siswi SMKN 2 Tambolaka, yang sekaligus menjadi kesempatan unjuk keterampilan siswa-siswi SMK binaan program ini. Pengalungan kain adat tanda kehormatan sebagai bagian dari budaya Sumba juga dilakukan dalam penyambutan ini.  

Asisten II Bapak Drs. Daud Lende Umbu Monto dalam sambutannya mewakili Bapak Bupati, menyampaikan pihak pemerintah sangat berterima kasih serta mendukung penuh pelaksanaan program ini. Pemerintah daerah Sumba Barat Daya menyampaikan Kabupaten Sumba Barat Daya masih erat dengan garis kemiskinan karena didasarkan oleh perekonomian yang masih rendah. Untuk mengatasinya tingkat pendidikan masyarakat di Sumba Barat Daya harus ditingkatkan. Menurutnya, pengembangan  pariwisata merupakan tanggung jawab bersama. Kabupaten Sumba Barat Daya yang baru dibentuk tahun 2017 memiliki daya tarik pariwisata alam, budaya dan maritim. Pengembangan pariwisata di Sumba Barat Daya salah satunya bisa dilakukan dengan pengembangan sumber daya manusia. Kehadiran SMK pariwisata di Sumba Barat Daya adalah harapan untuk menghasilkan SDM berkualitas dan unggul pada bidangnya. Oleh karena itu, Pemerintah Sumba Barat Daya sangat menyambut baik program penguatan SMK Pariwisata karena sejalan dengan program Tujuh Jembatan Emas di Sumba Barat Daya. Salah satu programnya adalah desa wisata, desa pintar, desa bercahaya, desa berkecukupan pangan yang saling berkesinambungan. Bapak Asisten II berharap  program ini dapat menguatkan kapasitas para guru dan SMK pariwisata di Sumba Barat Daya untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja pariwisata. Dengan hadir pendampingan diharapkan dapat membantu mempercepat tercapainya tujuan program Tujuh  Jembatan Emas di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Bapak Mathias M. Beeh, M.M. selaku Kabid Dikmen Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi NTT menyampaikan apresiasi setinggi–tingginya kepada DESMA Center atas inisiasi program penguatan SMK Pariwisata di Sumba Barat Daya, hal ini menurutnya, sejalan dengan program pemerintah dalam menguatkan industri pariwisata melalui penguatan sistem pendidikan SMK di Sumba Barat Daya. Bapak Kabid juga menyampaikan, Dinas Pendidikan Provinsi NTT saat ini sedang melakukan inovasi untuk pengembangan SMK Pariwisata. Hal yang dihadapi dalam menyongsong pariwisata dan memberikan arah karir kepada lulusan SMK pariwisata di NTT. Lebih lanjut, Bapak Kabid juga menyampaikan jumlah industri pariwisata di NTT tidak sebanding dengan jumlah lulusan pariwisata di NTT, oleh sebab itu perlu dilakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan kerja di industri pariwisata. Disampaikan pula bahwa saat ini Gubernur Provinsi NTT mendorong program kerja sama dengan luar negeri untuk mengirim siswa magang dengan target 10.000 siswa, namun yang baru direalisasikan 25 orang dan saat ini akan diusahakan 1500 orang. Bapak Mathias berharap dengan pendampiangan DESMA Center dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMK Pariwisata di Sumba Barat Daya.

 

Foto Bersama Setelah Proses Penandatanganan Rencana Kerja

 

Pada kesempatan selanjutnya, Founder & Director DESMA Center, Ibu Wiwik Mahdayani menyampaikan paparan program bahwa pendampingan ini bertujuan untuk mendukung berbagai pemangku kepentingan dalam upaya memperkuat Ekosistem SMK Pariwisata di Sumba Barat Daya. Kegiatan ini berusaha untuk memberikan dampak positif pada pendidikan SMK pariwisata dan mempromosikan bahwa pendidikan yang lebih kuat merupakan dasar untuk pembangunan dan pengelolaan pariwisata yang lebih berkelanjutan. Lebih lanjut Ibu Wiwik Mahdayani menambahkan bahwa kegiatan ini memiliki tiga tujuan utama yaitu; Penguatan advokasi kepada pemerintah daerah untuk memasukkan SMK pariwisata sebagai bagian dari program pembangunan ekonomi daerah, Peningkatan kapasitas SMK pariwisata untuk persiapan menuju LSP tingkat 1 (Satu) dan Peningkatan keterkaitan dan jejaring SMK pariwisata dengan Industri pariwisata terkait.

Setelah sesi tanya jawab bersama seluruh peserta, acara ditutup dengan penandatanganan Rencana Kerja Bersama antara DESMA Center yang diwakili oleh Project Manager DESMA Center Sumba Barat Daya Bapak Boyke Hutapea dengan Kepala Sekolah SMK Pancasila Bapak Aleks Rangga Pidja, S.H.,M.Pd serta Bapak Kepala Sekolah SMKN 2 Tambolaka Bapak Frans Kabora S.Pd., disaksikan oleh Bapak Mathias M. Beeh, M.M & Ibu Wiwik Mahdayani. Peserta kemudian menyaksikan tarian Woleka oleh sanggar Tari SMK Pancasila.   

Semoga dengan dimulainya program ini mampu meningkatkan mutu pendidikan SMK Pariwisata di Sumba Barat Daya sehingga menciptakan SDM Pariwisata yang berkualitas untuk menjawab kebutuhan dan tantangan industri Pariwisata Sumba Barat Daya khususnya, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur umumnya. Salam Pariwisata Berkelanjutan. SMK Bisa! SMK Hebat!