Workshop Mengasah Keterampilan Berpikir Kritis untuk Membangun Generasi Pariwisata yang Kreatif dan Analitis

Berupaya membangun generasi pariwisata yang mampu berpikir kritis, DESMA Center menggandeng institusi pendidikan SMK Pariwisata di Sumba

 

 

DESMA Center melaksanakan Workshop Mengasah Keterampilan Berpikir Kritis untuk Membangun Generasi Pariwisata yang Kreatif dan Analitis pada 3 Oktober 2024 di SMKS Efata Omba Rade, Sumba, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 13 orang peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan guru SMKS Pariwisata Efata Omba Rade, dengan narasumber Program Manager DESMA Center Field office Sumba, Boyke Hutapea.

 

“Sebelum membuat keputusan kita perlu berpikir kritis dalam menganalisis dan mengevaluasi informasi untuk menemukan solusi inovatif dan efektif,” ujar Boyke, narasumber kegiatan tersebut.

 

Pariwisata membuka peluang pertemuan individu dari berbagai daerah dan/atau negara. Pada Juli 2024, kunjungan wisman di Indonesia mencapai 1,31 juta kunjungan. Wisatawan ini memiliki karakteristik berbeda. Sebagai pelaku pariwisata perlu dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi beragam permintaan wisatawan dan meminimalisir potensi konflik.

 

Dibutuhkan peran institusi pendidikan dalam membangun generasi pariwisata yang mampu berpikir kritis. Melalui kegiatan belajar mengajar (KBM), dapat disisipkan problem-based learning, studi kasus, diskusi kelompok, dan latihan menulis. Keterampilan siswa dalam berpikir kritis akan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari dan mempersiapkan diri untuk magang di industri pariwisata.

 

 

Workshop mengasah keterampilan berpikir kritis untuk membangun generasi pariwisata yang kreatif dan analitis merupakan bagian dari Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba yang diimplementasi oleh DESMA Center.

_____________

Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba didukung oleh MISEREOR/KZE; diimplementasi oleh DESMA Center. Penguatan Kapasitas SDM Pariwisata ini bertujuan mewujudkan “Program pendidikan sekolah kejuruan pariwisata di Sumba agar memenuhi kebutuhan dan persyaratan industri pariwisata, sehingga menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik bagi kaum muda serta mendukung pariwisata berkelanjutan di Sumba.”

 

Program ini meliputi penguatan (1) Kapasitas manajemen sekolah kejuruan pariwisata yang sejalan dengan kurikulum merdeka serta konsep pariwisata berkelanjutan; (2) Kapasitas guru dalam pengetahuan pedagogi, tentang pengajaran dan pariwisata berkelanjutan (3) Kemitraan SMK Pariwisata-Industri Pariwisata; dan (4) Kapasitas kewirausahaan siswa dalam penciptaan bisnis pariwisata berkelanjutan.

 

Penerima manfaat langsung program ini adalah (1) SMK Pancasila – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (2) SMK Negeri 2 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya; (3) SMK Bakti Luhur – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (4) SMK Efata - Omba Rade, Sumba Barat Daya; dan (5) SMK Negeri 1 Waikabubak, Sumba Barat. Mitra langsung program ini adalah (1) Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur; (2) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya; (3) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat; (4) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya; dan (5) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat.