Diskusi Kelompok Terumpun (DKT) Profiling Industri Taman Rekreasi di Indonesia
Industri taman rekreasi merupakan salah satu daya tarik wisata buatan yang mengalami Tingkat kunjungan wisatawan yang terus meningkat secara signifikan. Market taman rekreasi global pada tahun 2022 sebesar USD 56,32 miliar dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,2 persen pada tahun 2023-2030.
Direktorat Manajemen Industri, Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terumpun (DKT) Profiling Industri Taman Rekreasi di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung pada 29 Agustus 2024 di Jakarta. DKT ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang penguatan ekosistem industri taman rekreasi di Indonesia.
DKT tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari penyusunan dokumen kajian Penguatan Ekosistem Industri Taman Rekreasi di Indonesia. Dokumen ini berfokus pada tata kelola industri taman rekreasi, dengan melakukan profiling industri taman rekreasi; penerapan prinsip keberlanjutan, serta memberikan rekomendasi strategi bagi pengembangan taman rekreasi di Indonesia.
Mewakili Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kegiatan dibuka oleh Bapak Fadjar Utomo, Staff Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf. DKT diawali sesi pemantik dengan narasumber Bapak Taufik A. Wuwu, Ketua Umum Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia (ARKI); dan Bapak Alexander Zulkarnain, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI).
Sesi pemaparan kajian dilakukan oleh tim DESMA Center Ibu Wiwik Mahdayani. Turut hadir Kementerian/Lembaga terkait, pemerintah daerah, asosiasi, swasta, dan pelaku industri taman rekreasi dari seluruh Indonesia secara daring dan luring. Sesi diskusi kelompok terpumpun penguatan ekosistem industri taman rekreasi kemudian dipandu oleh tim DESMA Center Dicky Mardyan dan Ari Zulkarnaen. Diskusi dibagi menjadi dua grup untuk membahas isu-isu strategis, tantangan dan peluang pengembangan industri taman rekreasi serta saran dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, khususnya pelaku industri taman rekreasi.
Hasil diskusi berupa saran dan masukan dari para peserta yang hadir secara daring dan luring, akan dielaborasi pada dokumen untuk menghasilkan kebijakan yang lebih efektif bagi penguatan tata Kelola industri taman rekreasi di Indonesia.
_____________
DESMA Center sebagai mitra pelaksana penyusunan dokumen kajian Penguatan Ekosistem Industri Taman Rekreasi di Indonesia dengan melakukan profiling industri taman rekreasi; tata kelola industri dan penerapan prinsip keberlanjutan. Hasil dari profiling tersebut adalah pemetaan dan analisis kebijakan bagi pengembangan industri taman rekreasi di Indonesia.
Penyusunan kajian ini bertujuan untuk memberikan arah kebijakan, strategi, dan rekomendasi pengembangan industri taman rekreasi dengan prinsip keberlanjutan di Indonesia; agar dapat memperkuat Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas dan berdaya saing di ASEAN dan global.