Kampanye Kesadaran Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata di Sumba – SMKS Bakti Luhur Tambolaka Menuju Sekolah Hijau

DESMA Center melaksanakan kegiatan “Kampanye Kesadaran Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata di Sumba” yang berlangsung di SMKS Bakti Luhur Tambolaka, pada Jumat, 27 April 2023. Kampanye ini diikuti 50 peserta, berlangsung mulai pukul 08.00 sampai dengan 13.00 WITA. Kegiatan ini berupa kampanye dengan maksud aksi nyata dan gerakan yang baik untuk menyongsong sekolah hijau. Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, sesi sosialisasi kampanye dan penanaman pohon serta sesi sosialisasi tata tertib di sekolah dan diskusi. 

 

Turut hadir dr. Kornelius Kodi Mete, Bupati Sumba Barat Daya (SBD) memberikan sambutan. Setelah sambutan dilaksanakan penanaman pohon dengan 14 anakan pohon jenis Kelor, Konji (atau lebih dikenal dengan sebutan Sakura Sumba), Flamboyan dan Sirsak. Anakan pohon diperoleh dari Balai Pembibitan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di kabupaten Sumba Tengah. 

 

Penanaman pohon tersebut diwakili oleh Bapak dr. Kornelius Kodi Mete, Bupati Sumba Barat Daya; Bapak Benyamin Kaba, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup SBD; Ibu Anita Y. Rato, UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten SBD; Bapak Yohanes F. Tuka, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten SBD; Bapak Nyoman Agus S., Kepala Dinas Pariwisata SBD); Bapak Agustinus H. Theedens, Camat Kota Tambolaka; Bapak Yohanis Ng. V. Kaleka, Pengawas SMS/SMK/SLB Kabupaten SBD Wilayah Laura; Ibu Pupu Purwaningsih, Koordinator Lokal Misereor untuk Indonesia; Bapak Boyke Hutapea, Programme Manager DESMA Center Sumba; Bapak Eduard L. Falius, ASIDEWI; Ibu Vindy Susanty, Hotel Sinar Tambolaka; Ibu Pande Puspita, SIMA Hotel; Ibu Ni Nyoman Aris Suparni, SMKN 3 Denpasar; dan Bapak Wayan Suyoga, Perwakilan Hotel Prama Sanur Beach.

 

 

Pada sesi sosialisasi dan diskusi terkait tata tertib disampaikan dalam 4 bagian yaitu : (1) tata tertib dalam menjaga lingkungan, (2) tata tertib upaya efisiensi penggunaan air, listri, ATK dan plastik, (3) tata tertib di toilet, (4) tata tertib terkait senyum, sapa, salam dan santun. 

 

Adapun pelanggaran tata tertib tersebut yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah akan diberlakukan sanksi edukatif. Sanksi yang diberikan kepada pelanggar tidak mengarah pada kekerasan fisik dan berdampak terhadap psikis. Tujuan pemberlakuan sanksi menjadi salah satu solusi dari kesadaran terhadap lingkungan seperti tugas membersihkan toilet, memungut sampah di lingkungan sekolah, menyiram tanaman, membawa tanaman baru, menanam dan merawatnya serta diberi tugas akademik tentang lingkungan. 

 

Pada sesi diskusi membahas terkait sampah, regulasi dan mekanismenya. Para stakeholder antusias menyampaikan ide dan gagasan terkait isu lingkungan sesuai pengalaman yang dimiliki. Output diskusi ini adalah membangun komitmen bersama untuk serius memperhatikan lingkungan sekitar dan bertanggung jawab akan sampah setiap individu. Dukungan yang diberikan Pemda SBD terkait isu lingkungan, dukungan Pemprov NTT melalui Dinas Kehutanan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupa bibit kelor dan penataan kembali Kawasan Hutan Wisata Watukanggorok. 

 

 

Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh warga sekolah semakin peduli terhadap bumi dan lingkungan sekitar serta melakukan aksi nyata agar bumi yang kita huni tetap terjaga kelestariannya sehingga menjadi bersih, asri, sehat dan nyaman. 

 

Kampanye Kesadaran Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup  di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata di Sumba yang dilakukan di SMKS Bakti Luhur Tambolaka menjadi bagian dari Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba yang diimplementasi oleh DESMA Center. 

____________

 

Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba didukung oleh MISEREOR/KZE; diimplementasi oleh DESMA Center. Penguatan Kapasitas SDM Pariwisata ini bertujuan mewujudkan “Program pendidikan sekolah kejuruan pariwisata di Sumba agar memenuhi kebutuhan dan persyaratan industri pariwisata, sehingga menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik bagi kaum muda serta mendukung pariwisata berkelanjutan di Sumba.”

 

Program ini meliputi penguatan (1) Kapasitas manajemen sekolah kejuruan pariwisata yang sejalan dengan kurikulum merdeka serta konsep pariwisata berkelanjutan; (2) Kapasitas guru dalam pengetahuan pedagogi, tentang pengajaran dan pariwisata berkelanjutan (3) Kemitraan SMK Pariwisata-Industri Pariwisata; dan (4) Kapasitas kewirausahaan siswa dalam penciptaan bisnis pariwisata berkelanjutan.

 

Penerima manfaat langsung program ini adalah (1) SMK Pancasila – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (2) SMK Negeri 2 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya; (3) SMK Bakti Luhur – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (4) SMK Efata - Omba Rade, Sumba Barat Daya; dan (5) SMK Negeri 1 Waikabubak, Sumba Barat. Mitra langsung program ini adalah (1) Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur; (2) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya; (3) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat; (4) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya; dan (5) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat.