Series Workshop Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Menuju Sekolah Hijau untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Sumba

Jumat, 24 Maret 2023 DESMA Center mengadakan Workshop sesi kedua “Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Menuju Sekolah Hijau untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Sumba” . Workshop diselenggarakan di SMKS Bakti Luhur Tambolaka, dihadiri 37 orang peserta dan 8 orang siswa yang menjadi panitia. Narasumber pada workshop ini Bapak Paskalis Muda Tari Mada, S.TP., Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumba Barat Daya.

 

Meninjau kembali workshop pertama 30 Januari 2023,  enam (6) orang peserta yang berasal dari SMKS Pancasila, SMKN 2 Kota Tambolaka, SMKS Bakti Luhur Tambolaka, SMKS Efata Omba Rade, SMKN 1 Waikabubak, dan SMKS Kasimo mempresentasikan kegiatan masing-masing sekolahnya selama 2 bulan terakhir.

 

Kegiatan yang sudah diterapkan tiap sekolah diantaranya (1) penanaman tanaman jangka pendek yang mudah dipanen dan penanaman tumbuhan perindangan untuk kerindangan sekolah; (2) membersihkan lingkungan sekolah dan pemungutan sampah, pembersihan sarana umum dan beberapa destinasi  wisata sekitar; (3) penghematan air, listrik, penggunaan barang bekas, dan pemasangan slogan yang mengarahkan siswa untuk menjaga lingkungan; (4) penggunaan tumbler dan refill (isi ulang) air minum menjadi gerakan bersama di setiap sekolah.

 

 

Kendala yang dihadapi hampir semua sekolah dalam penerapan sekolah hijau diantaranya teknik menanam, hama tanaman, kebiasaan dan kesadaran peduli lingkungan. Narasumber memberikan masukan terkait kendala yang dihadapi dengan penanaman pada lahan sempit menggunakan metode polybag, hidroponik, green house, tumpang sari, dengan teknik dan rasio lahan yang tersedia. Jika sekolah memiliki keterbatasan lahan dapat menjalin kerjasama dengan bersurat ke Dinas terkait untuk penggunaan lahan dinas.

 

DESMA Center turut memberikan masukan terkait kendala dari pihak sekolah, yaitu: tiap pelanggaran perlu diterapkan sanksi, rasio tempat sampah di sekolah harus sebanding sehingga memudahkan siswa dalam membuang sampah, toilet yang bersih di sekolah, penggunaan tas belanja dan penggunaan tumbler harus menjadi kebiasaan yang mampu ditularkan di setiap sekolah.

 

Pada akhir kegiatan, DESMA Center membagikan tas belanja dan tumbler kepada para peserta sebagai bentuk aksi nyata untuk mendukung kegiatan sekolah hijau. Diharapkan para peserta untuk selalu menggunakan tas belanja dan tumbler tersebut di berbagai kesempatan untuk mengurangi sampah plastik, baik itu pada kegiatan yang dilaksanakan oleh DESMA Center maupun kegiatan lainnya.

 

 

Series Workshop Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Menuju Sekolah Hijau untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Sumba menjadi bagian dari Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba yang diimplementasi oleh DESMA Center.

____________

Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba didukung oleh MISEREOR/KZE; diimplementasi oleh DESMA Center. Penguatan Kapasitas SDM Pariwisata ini bertujuan mewujudkan “Program pendidikan sekolah kejuruan pariwisata di Sumba agar memenuhi kebutuhan dan persyaratan industri pariwisata, sehingga menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik bagi kaum muda serta mendukung pariwisata berkelanjutan di Sumba.”

 

Program ini meliputi penguatan (1) Kapasitas manajemen sekolah kejuruan pariwisata yang sejalan dengan kurikulum merdeka serta konsep pariwisata berkelanjutan; (2) Kapasitas guru dalam pengetahuan pedagogi, tentang pengajaran dan pariwisata berkelanjutan (3) Kemitraan SMK Pariwisata-Industri Pariwisata; dan (4) Kapasitas kewirausahaan siswa dalam penciptaan bisnis pariwisata berkelanjutan.

 

Penerima manfaat langsung program ini adalah (1) SMK Pancasila – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (2) SMK Negeri 2 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya; (3) SMK Bakti Luhur – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (4) SMK Efata - Omba Rade, Sumba Barat Daya; dan (5) SMK Negeri 1 Waikabubak, Sumba Barat. Mitra langsung program ini adalah (1) Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur; (2) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya; (3) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat; (4) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya; dan (5) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat.