Mengenal Budaya Kerja Usaha Perjalanan Wisata dan Pelayanan Tata Boga
Pengenalan budaya kerja merupakan hal penting dan mendasar pada dunia professional. Bertujuan agar calon pekerja dapat memahami ritme bekerja dan mempersiapkan SDM yang siap kerja. Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK mendidik serta membentuk siswa-siswi unggul untuk memenuhi kebutuhan industri.
Senin, 27 Maret 2023 dan Selasa, 28 Maret 2023, DESMA Center memfasilitasi kegiatan guru tamu industri dengan tema “Mengenal Budaya Kerja Usaha Perjalanan Wisata dan Pelayanan Tata Boga” untuk 4 (empat) SMK Pariwisata dampingan DESMA Center di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Peserta didik yang mendapatkan kesempatan ini adalah siswa-siswi kelas X dan XII jurusan Perhotelan SMKS Efata Omba Rade, siswa-siswi kelas X dan XI jurusan Usaha Perjalanan Wisata SMKN 1 Waikabubak; siswa-siswi kelas X, XI, dan XII jurusan Perhotelan dan Tata Boga SMKS Bakti Luhur Tambolaka; dan siswa-siswi kelas X dan XI jurusan Usaha Perjalanan Wisata SMKS Pancasila Tambolaka. Guru tamu industri pada kegiatan ini adalah Bapak Yance Lele Dapawole, pemandu wisata (anggota DPD HPI Bali) yang juga pemilik dan pengelola restoran Neruloko Waroeng dan Koffie, Waikabubak.
Bapak Yance memberikan gambaran dan pengetahuan dasar tentang pelayanan tata boga kepada siswa-siswi SMKS Efata Omba Rade dan SMKS Bakti Luhur Tambolaka. Beliau membagikan pengalaman bagaimana melayani tamu di Bali dan beberapa kapal pesiar (cruise ship). Hal-hal yang paling mendasar yang ditekankan adalah pengetahuan bagaimana memberikan pelayanan di restoran dengan ramah, sopan santun kepada tamu, menguasai menu makanan dan dapat memberikan penjelasan kepada tamu.
Beliau juga memberikan materi grooming atau penampilan yang baik dan bersih. Selain sikap-sikap yang harus dimiliki dalam memberikan pelayanan di restoran yaitu membangun kepercayaan diri yang kuat dan mengontrol emosi atau perasaan dengan baik ketika menghadapi tamu dengan karakter berbeda-beda.
Di kelas Usaha Perjalanan Wisata bersama siswa-siswi SMKN 1 Waikabubak Sumba Barat dan SMKS Pancasila Tambolaka, beliau membagikan pengalamannya sebagai pemandu wisata baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa prinsip penting sebagai pemandu wisata yaitu sikap bertanggung jawab, kepercayaan diri, berpenampilan menarik dan menguasai bahasa asing agar dapat berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara.
Pada akhir kegiatan ini, Bapak Yance dan pihak sekolah mendiskusikan kerja sama. Beliau akan membantu membuka link hotel di Bali untuk magang siswa dan guru serta membuka kesempatan magang siswa di Neruloko Waroeng dan Koffie – Waikabubak.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku industri dan dunia pendidikan SMK khususnya bidang keahlian pariwisata agar program link and match dapat tercapai. Dengan harapan ilmu pengetahuan secara teori di ruang kelas dapat diperkaya setelah sharing ilmu dan pengalaman dari pelaku usaha industri. Tidak hanya itu, menjalin relasi dengan pihak industri juga dapat membuka peluang bagi sekolah untuk kegiatan lain yang dapat mendukung peningkatan kualitas dan kompetensi guru maupun siswa.
Diskusi guru tamu industri: Mengenal Budaya Kerja Usaha Perjalanan Wisata dan Pelayanan Tata Boga menjadi bagian dari Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba yang diimplementasi oleh DESMA Center.
____________
Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba didukung oleh MISEREOR/KZE; diimplementasi oleh DESMA Center. Penguatan Kapasitas SDM Pariwisata ini bertujuan mewujudkan “Program pendidikan sekolah kejuruan pariwisata di Sumba agar memenuhi kebutuhan dan persyaratan industri pariwisata, sehingga menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik bagi kaum muda serta mendukung pariwisata berkelanjutan di Sumba.”
Program ini meliputi penguatan (1) Kapasitas manajemen sekolah kejuruan pariwisata yang sejalan dengan kurikulum merdeka serta konsep pariwisata berkelanjutan; (2) Kapasitas guru dalam pengetahuan pedagogi, tentang pengajaran dan pariwisata berkelanjutan (3) Kemitraan SMK Pariwisata-Industri Pariwisata; dan (4) Kapasitas kewirausahaan siswa dalam penciptaan bisnis pariwisata berkelanjutan.
Penerima manfaat langsung program ini adalah (1) SMK Pancasila – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (2) SMK Negeri 2 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya; (3) SMK Bakti Luhur – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (4) SMK Efata - Omba Rade, Sumba Barat Daya; dan (5) SMK Negeri 1 Waikabubak, Sumba Barat. Mitra langsung program ini adalah (1) Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur; (2) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya; (3) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat; (4) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya; dan (5) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat.