FGD Pemetaan Jalur Percepatan TVET di Negara-Negara Asia Tenggara Menuju SDG 4 dan Agenda Pendidikan 2030 UNESCO Office Jakarta dan DESMA Center
UNESCO Jakarta saat ini memiliki program yang salah satunya adalah penyusunan kajian Pemetaan Jalur Percepatan TVET di Negara-Negara Asia Tenggara Menuju SDG 4, yang bertujuan untuk memberikan studi komprehensif tentang TVET di negara-negara berkembang dan mendukung laporan review “Kebijakan Pendidikan TVET” yang telah disusun dan dipublikasi sebelumnya. UNESCO Office Jakarta bekerja sama dengan DESMA Center menyusun kajian “Pemetaan Jalur Percepatan TVET di Negara-Negara Asia Tenggara Menuju SDG 4” tersebut.
Dalam konteks ini, UNESCO Jakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam format Sub-regional meeting untuk mendukung penyusunan kajian tersebut. FGD ini melibatkan pemangku kepentingan terkait yang memiliki pengetahuan dan pengalaman kerja yang kuat dalam kebijakan dan implementasi TVET di Negara-negara Asia Tenggara.
Tujuan utama Sub-regional meeting tersebut adalah untuk (1) mendapatkan masukan dan validasi data hasil desk study jalur percepatan TVET menuju SDG 4 dan Agenda Pendidikan 2030 di masing-masing negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor-Leste; (2) berbagi dan mendiskusikan kemajuan, praktik terbaik, tantangan, dan respons terhadap COVID-19 pada jalur percepatan TVET; serta (3) mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan dan tantangan TVET di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor-Leste.
Sub-regional meeting dilaksanakan pada 12 Oktober 2021 secara virtual. Pertemuan dihadiri perwakilan dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor-Leste termasuk The Institute of Brunei Technical Education, Brunei Darussalam; Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, Kementerian Pendidikan Malaysia; Planning Office, Technical Education and Skills Development Authority (TESDA), Filipina and Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Timor-Leste.
Sub-regional meeting dimoderatori oleh Bapak Zakki Gunawan, National Programme Officer, UNESCO Office Jakarta. FGD tersebut dibuka oleh Mr. Mohamed Djelid, the Director and representative of UNESCO Jakarta, dan dilanjutkan dengan pemberian arahan oleh Dr. Mee Young Choi, Head of Education Unit, UNESCO Office Jakarta.
Sesi selanjutnya adalah paparan dari DESMA Center terkait kajian yang telah disusun. DESMA Center mempresentasikan latar belakang kajian, tujuan, batasan, metodologi dan temuan yang terdiri dari profil Pendidikan vokasi secara umum di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor-Leste; kondisi terkini terkait TVET di masing-masing negara tersebut berdasarkan kebijakan TVET, Sumber Daya Manusia, Pengembangan Kurikulum, Infrastruktur, Sertifikasi; serta penyampaian Kesimpulan dan Rekomendasi. Seluruh peserta yang hadir memberikan masukan, saran dan rekomendasi terhadap kajian yang telah disusun DESMA Center. Salah satu tantangan yang disampaikan oleh DESMA Center adalah level ketersediaan data yang berbeda-beda di setiap negara. Tantangan ini diatasi oleh DESMA Center dengan mengutip secara benar kajian-kajian terkait yang telah dipublikasi oleh beberapa development agency di Asia Tenggara.
Tindak lanjut dari FGD dalam format Sub-regional meeting ini adalah elaborasi masukan, saran dan rekomendasi yang didapatkan dari para pemangku kepentingan yang hadir, kedalam Report Final: TVET Acceleration Pathways in Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, the Philippines, dan Timor-Leste.
Kajian tersebut dipublikasi dalam Bahasa Inggris. Hak edar dan hak diseminasi hasil kajian ada pada UNESCO Office Jakarta.