Lokakarya Sekolah Hijau Menciptakan Generasi Hijau: Penerapan Sekolah Hijau di SMK Pariwisata

Pendidikan lingkungan dan keberlanjutan kini menjadi perhatian utama di dunia maupun Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, serta perlunya menciptakan generasi yang peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan, maka penerapan konsep sekolah hijau menjadi semakin relevan.

DESMA Center menyelenggarakan Lokakarya Sekolah Hijau: Potensi, Peluang, Tantangan, Hambatan, dan Solusi dalam Penerapan Sekolah Hijau di SMK Pariwisata Sumba. Kegiatan dilaksanakan pada 06 Maret 2024, di HF Resto Tambolaka. Dihadiri oleh 37 peserta, secara daring dan luring. Turut hadir Ibu Maria Theodora M. Bau, S.Pd., Pembina Pengawas SMA/SMK/SLB Kab. SBD – Dinas P&K Prov. NTT Wilayah Wewewa.

 

Lokakarya dimulai dengan pemaparan Bapak Drs. Anak Agung Bagus Wijaya Putra, M.Pd., Kepala Sekolah SMKN 3 Denpasar. Beliau menyoroti bahwa sekolah hijau tak hanya berkaitan dengan bangunan ramah lingkungan, tetapi mencakup prinsip-prinsip pembelajaran berkelanjutan; dengan berfokus pada efisiensi sumber daya dan pengurangan limbah. Sekolah hijau berperan dalam menjaga lingkungan, membentuk kesadaran lingkungan siswa, dan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.

Koordinator PLH SMKN 3 Denpasar, Ibu Mutiarsih, S.Pd, menegaskan potensi SMK dalam menerapkan praktik sekolah hijau. Beliau menekankan integrasi teknologi ramah lingkungan dan manajemen sumber daya ke dalam kurikulum serta pentingnya proyek praktis dalam dan di luar kelas. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Ibu Dra. Ni Made Merti, M.Si., menyampaikan perlu mendorong evaluasi berkala terhadap implementasi sekolah hijau. Beliau menyampaikan peran penting SMK sebagai agen perubahan dalam melindungi lingkungan dan membentuk generasi peduli lingkungan. Sebagai perwakilan industri, Bapak Dhana Dhiwantara, General Manager dari Sima Hotel Sumba membagikan praktik ramah lingkungan yang telah diterapkan oleh hotel; seperti pemilahan sampah dan penggunaan bahan ramah lingkungan.

 

 

Lokakarya ini bermaksud untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep sekolah hijau, mengidentifikasi potensi dan peluang, merumuskan rencana aksi, dan memperkuat kolaborasi antara kepala sekolah dan guru. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba yang diimplementasi oleh DESMA Center.

_____________

Program TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba didukung oleh MISEREOR/KZE; diimplementasi oleh DESMA Center. Penguatan Kapasitas SDM Pariwisata ini bertujuan mewujudkan “Program pendidikan sekolah kejuruan pariwisata di Sumba agar memenuhi kebutuhan dan persyaratan industri pariwisata, sehingga menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik bagi kaum muda serta mendukung pariwisata berkelanjutan di Sumba.”

Program ini meliputi penguatan (1) Kapasitas manajemen sekolah kejuruan pariwisata yang sejalan dengan kurikulum merdeka serta konsep pariwisata berkelanjutan; (2) Kapasitas guru dalam pengetahuan pedagogi, tentang pengajaran dan pariwisata berkelanjutan (3) Kemitraan SMK Pariwisata-Industri Pariwisata; dan (4) Kapasitas kewirausahaan siswa dalam penciptaan bisnis pariwisata berkelanjutan.

Penerima manfaat langsung program ini adalah (1) SMK Pancasila – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (2) SMK Negeri 2 Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya; (3) SMK Bakti Luhur – Tambolaka, Sumba Barat Daya; (4) SMK Efata - Omba Rade, Sumba Barat Daya; dan (5) SMK Negeri 1 Waikabubak, Sumba Barat. Mitra langsung program ini adalah (1) Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur; (2) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya; (3) Pemerintah Kabupaten Sumba Barat; (4) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya; dan (5) Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat.